Berdasarkan SK/KD (pada kurikulum
KTSP) dan KI/KD (pada kurikulum 2013) yang tercantum di atas. Kita dapat
melihat beberapa perbedaan di antara kedua kurikulum tersebut, yaitu:
1. Pada kurikulum KTSP dikenal istilah Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Namun pada kurikulum 2013, istilah
yang dikenal adalah Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Akan tetapi
tidak terdapat permasalahan dalam penggunaan istilah ini. Hanya saja pada
kurikulum 2013 ini lebih menekankan pada KI dan kemudian dijabarkan menjadi
KD. Kompetensi Inti merupakan terjemahan
atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang
telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang
pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke
dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan
psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,
kelas dan mata pelajaran.
Kompetensi Inti harus
menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft
skills. Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organizing
element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti
merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal
Kompetensi Dasar. Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling
terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap sosial
(kompetensi 2), pengetahuan (kompetensi inti 3), dan penerapan pengetahuan
(kompetensi 4). Sedangkan Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata
pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi
Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta
didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi
Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SMA/MA untuk setiap mata
pelajaran mencakup: mata pelajaran Wajib Kelompok A, Wajib Kelompok B, Kelompok
Peminatan (Matematika dan Sains, Kelompok Peminatan Sosial, dan Kelompok
Peminatan Bahasa).
2. Pada kurikulum KTSP terdapat pengelompokkan
untuk masing-masing SK/KD pada semester tertentu. Artinya sudah ada ketetapan
kapan SK/KD ini dipelajari oleh siswa, apakah menjadi beban belajar di
semester I atau II. Sehingga semuanya
sudah jelas dan guru hanya tinggal memberikannya saja pada semester yang telah
ditetapkan. Sementara pada kurikulum 2013 yang tampak hanya pembagian menurut
kelas saja, tetapi tidak nampak kapan KI/KD itu akan dipelajari, apakah di
semester I atau II. Menurut saya hal inilah yang masih membuat kita
bertanya-tanya bagaimana aplikasinya nanti.
3. Pada kurikulum KTSP,
pengelompokkan antara SK/KD untuk mata pelajaran ekonomi atau akuntansi
terlihat lebih tersusun. Artinya ketika SK nya membahas tentang Akuntansi maka
KD nya juga akan berbicara seputar permasalahan
akuntansi, begitu juga ketika mempelajari ekonomi. Namun, berbeda halnya
pada kurikulum 2013 terdapat percampuran antara materi yang termasuk akuntansi
dengan ekonomi. Jadi lebih terlihat seperti tematik. Sehingga menurut saya guru
harus benar-benar kreatif dan cerdas dalam melaksanakan pembelajaran dengan
kurikulum 2013 ini.
4. Pada kurilukum KTSP lebih
menekankan pada penguasaan kompetensi siswa pada suatu kajian tertentu (ekonomi
atau akuntansi), meskipun tetap ada penilaian tersendiri untuk sikap dan
psikomotor dari SK/KD tersebut hanya saja penilaian itu lebih bersifat abstrak
(tidak dibunyikan pada SK/KD nya). Namun, pada kurilukum 2013 hal ini lebih
terlihat jelas, karena dibunyikan unsur penilaian atau KI/KD yang mengarahkan
pada pembentukan dan penilaian karekter siswa. Artinya setiap KI/KD yang
dipelajari, baik itu pada kelas X, XI dan XII semuanya tetap menekankan pada
unsur-unsur karakter siswa. Jadi tidak hanya penguasaan terhadap materinya,
akan tetapi penilaian sikap dan keterampilan lebih konkrit. Di samping itu
juga, hal ini dikarenakan pada kurikulum 2013 ini KI nya terkelompokkan pada 4
kelompok yaitu sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi
Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi
Inti 4). Hal ini tidak terdapat pada kurikulum KTSP.
Selain hal yang disebutkan di
atas, maka perbedaan umum antara kurikulum 2013 dengan kurikulum KTSP,
sebagaimana penjelasan Menteri Pendidikan & Kebudayaan, M. Nuh bahwa kurikulum 2013 memiliki 3 (tiga) keunggulan
dibandingkan kurikulum sebelumnya, antara lain meliputi :
a.Pertama, jika pada kurikulum
KTSP mata pelajaran ditentukan terlebih dahulu untuk kemudian menetapkan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), maka pada Kurikulum 2013 pola pikir tersebut
dibalik. Artinya menetapkan standar kompetensi lulusan terlebih dahulu.
b.Kedua, kurikulum 2013 memiliki
pendekatan yang lebih utuh dengan berbasis pada kreativitas siswa. Kurikulum
baru ini diyakini telah memenuhi tiga komponen utama pendidikan, yaitu
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan menjadi penguatan pada
pembentukan karakter.
c.Ketiga, pada kurikulum 2013 ini
kompetensi yang ada pada jenjang SD, SMP dan SMA didesain secara
berkesinambungan.
Namun, bagaimanapun kurikulum
KTSP tetap memiliki keunggulan yaitu memasukkan konsep otonomi pendidikan.
Setiap sekolah memiliki peluang untuk menjadi inovatif dengan menerapkan SNP
(Standar Nasional Pendidikan) dibarengi pengembangan secara kreatif dan
kontekstual menuju sekolah unggul yang otonom. Kurikulum 2013 justru dirasakan
dapat memasung kreativitas dan otonomi di bidang pendidikan karena kurikulum
dan persiapan proses pembelajaran akan disediakan dalam bentuk produk jadi
(Completely-built up product). Semua guru dapat mengajar (mengembangkan
kecakapan intelektual, penguasaan sains dan teknologi), tetapi tidak semuanya
mampu mendidik (mengubah paradigma, sikap dan perilaku dalam rangka membentuk
karakter siswa). Oleh sebab itu, kendala lain yang dirasakan paling berat dalam
implementasi kurikulum 2013 adalah urusan mengubah paradigma, sikap, perilaku
dan karakter para guru itu sendiri sebelum mereka melaksanakan tugas sebagai
pendidik yaitu membentuk karakter siswa.
0 komentar:
Posting Komentar