Pengertian dan makna
Pengertian ilmu politik menurut para ahli :
Menurut Miriam Budiarjo politik adalah
bermacam-macam kegiatan dalam suatu system politik atau Negara yang menyangkut
proses menentukan tujuan-tujuan system itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu.
Pengambilan keputusan mengenai apakah yang menjadi tujuan dari system politik
itu menyangkut seleksi antara beberapa alternative dan penyusunan skala
prioritas dari tujuan-tujuan yang telah dipilih itu. Untuk melaksanakan
tujuan-tujuan itu tentu diperlukan kebijakan-kebijakan umum yang menyangkut
pengaturan dan atau alokasi dari sumber-sumber resources yang ada. Untuk
melaksanakan kebijakan-kebijakan itu, perlu dimiliki kekuasaan dan kewenangan,
yang akan dipakai baik untuk membina kerja sama maupun untuk menyelesaikan
konflik yang mungkin timbul dalam proses ini. Cara-cara yang dipakainya dapat
bersifat paksaan. Tanpa unsure paksaan kebijakan ini hanya merupakan perumusan
keinginan belaka. Politik selalu menyangkut tujuan-tujuan dari seluruh
masyarakat, bukan tujuan pribadi seorang. Selain itu politik menyangkut
kegiatan berbagai kelompok termasuk partai politik dan kegiatan individu.
((Miriam Budiarjo; Dasar-Dasar Ilmu Politik, dalam buku suntingan Toni Adrianus
Pito, Kemal Fasyah, dan Efriza; Mengenal Teori-teori Politik, Cetakan Pertama,
Depok, 2005, hal 8)
Menurut Inu Kencana Syafiie, politik dalam bahasa
Arabnya disebut “siyasyah” atau dalam bahasa Inggris “politics”. Politik itu
sendiri berarti cerdik dan bijaksana. Pada dasarnya politik mempunyai ruang
lingkup Negara, membicarakan politik galibnya adalah membicarakan Negara,
karena teori politik menyelidiki Negara sebagai lembaga politik yang
mempengaruhi hidup masyarakat, jadi Negara dalam keadaan bergerak. Selain itu
politik juga menyelidiki ide-ide, asas-asas, sejarah pembentukan Negara,
hakekat Negara, serta bentuk dan tujuan Negara, disamping menyelidiki hal-hal
seperti kelompok penekan, kelompok kepentingan, elit politik, pendapat umum,
peranan partai, dan pemilihan umum. (Inu Kencana Syafiie; ilmu politik, dalam
buku suntingan Toni Adrianus Pito, Kemal Fasyah, dan Efriza; Mengenal
Teori-teori Politik, Cetakan Pertama, Depok, 2005, hal 7)
Menurut Arifin Rahman kata politik berasal dari
bahasa Yunani “polis” adalah kota yang berstatus Negara/Negara kota….segala
aktivitas yang dijalankan oleh polis untuk kelestarian dan perkembangannya
disebut “politike techne”. Kemudian ia juga berpendapat politik ialah
pengertian dan kemahiran untuk mencukupi dan menyelenggarakan keperluan maupun
kepentingan bangsa dan Negara. (Arifin Rahman; Sistem Politik Indonesia dalam
Perspektif Fungsional, dalam buku suntingan Toni Adrianus Pito, Kemal Fasyah,
dan Efriza; Mengenal Teori-teori Politik, Cetakan Pertama, Depok, 2005, hal 7)
MAKNA ILMU POLITIK
Makna pollitik maupun ilmu politik sangat beragam,
tidak ada kesatuan pandangan tentang politik maupun ilmu politik. Karena
perspektif yang digunakan para ahli memang berbeda-beda. Ramlan Surbakti
mengajukan 6 pendekatan untuk memahami arti politik.
1. Pendekatan Kekuasaan
Menurut ppndekatan ini, yang dimaksud politik
adalah cara-cara untuk memperoleh dan mempertahankan kekausaan. Dalam
pendekatan ini perspektif politik merupakan sesuatu yang kotor, karena usaha
untuk memperoleh atau mempertahankan kekausaan dilakukan dengan car-cara yang
tidak legal dan amoral. Misalnay dengan memanipulasi, sikut-sikutan atau kalau
perlu menendang lawan dan menghilankan nyawa lawan politik. Para politisi dalam
pndekatan ini sering digambarkan dengan politik kodok atau bunglon.
2. Pendekatan Institusional
Menurut pendekatan ini, politik adalah negara
dengan institusi-institusinya. Jadi yag dipelajari tentang politik adalah
mengenai tugas dan kewenangan atau apa yang harus dilakukan oleh
lembaga-lembaga negara.
3. Pendekatan moral
Pendekatan ini memandang politik adalah sesuatu
yang mulia, karena politik merupakan kegiatan untuk mendiskusikan dan
merumuskan “good society” atau “the best regime”. Misalnya dengan kegiatan ini
kemudian muncul pemikiran tentang pemerintah yang bersih dan melayani publik.
4. Pendekatan Konflik
Menurut pendekatan ini politik adlah kegiatan untuk
memperoleh dan mempertahankan kepentingan. Konflik yang dimaksud disini
mencakup semua pertentangan yang menyangkut upaya mencari dan mempertahankan kepentingan.
5. Pendekatan fungsional
Politik adalah kegiatan yang menyangkut alokasi
nilai-nilai kepentingan yang diumuskan dalam kebijaksanaan publik. Oleh karena
itu, politik dapat dinyatakan menyangkut pembahasan menyangkut siapa mendapat
apa, kapan dan bagaimana, sebagaimana hal ini dirumuskan dalam kebijakan
politik.
6. Pendekatan Analisis Wacana Politik
Politik adalah kegiatan mendiskusikan atau
mendefinisikan situasi dari suatu fenomena politik, tetapi ada pula yang
mendefinisikan sebagai hak prerogatif, juga mencul definisi sebagai upaya
konsolidasi kekuatan dengan mengangkat orang-orangnya sendiri yang pada
dasarnya melakukan KKN. Jadi menurut pendekatan ini politik merupakan kompetisi
definisi situasi. Definisi yang akan muncul sebagai pemenang adalahyang mampu
menjadi opini publik, dan menjadi isu pollitik yang pada akhirynyadapat menjadi
agenda pembahasan para pembuat keputusan dan menjadi kebijakan politik.
0 komentar:
Posting Komentar